71 Tahun KGPM Sidang Anugerah Malalayang, Rukun Ditengah Keberagaman

Kabar-online.com, Manado – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-71 (29 Juli 1949 – 29 Juli 2020) Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) sidang Anugerah Malalayang, ditengah pandemi Covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan berjalan penuh hikmat.

Dibawah terang tema; Semangat Kebersamaan Yang Dilandasi Kasih, ibadah syukur HUT ke-71 yang dipimpin Ketua Pimpinan Majelis Sidang KGPM sidang Anugerah Malalayang, Gbl. Fecky Mumu, M.Th, Rabu (29/7/2020) malam, bertempat di gedung gereja, hanya dihadiri oleh Badan Pimpinan Sidang, Pimpinan Majelis Sidang.

Dalam khotbahnya, yang mengangkat bacaan Efesus 4:1-7, Gbl. Fecky Mumu, M.Th, mengatakan meskipun ditengah pendemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak jemaat, namun tidak menyurutkan semangat dalam satu kesatuan iman untuk menghayati perjalanan 71 tahun menjawab tugas panggilan Tuhan.

71 tahun bersidang jemaat bukan berarti tidak melewati beragam persoalan, perbedaan, dan dinamika dalam menjawab tugas panggilan gereja yakni; bersaksi, bersekutu dan melayani Tuhan. Perbedaan-perbedaan yang ada jika tidak disikapi dengan landasan kasih Allah, mampu melahirkan gesekan-gesekan yang akan bermuara pada perpecahan jemaat.

Belajar dari kitab Efesus 4:1-7, Rasul Paulus mampu melihat gesekan-gesekan dalam persekutuan jemaat yang adalah tubuh Kristus bahwa ternyata bermuara pada dua golongan ernik berbeda, Yahudi dan Yunani. Etnik yang satu mengklaim sangat alkitabiah, sangat teologis, lalu etnik lain keliru.

“Rasul Paulus menulis kepada kedua etnik tersebut, semoga Allah mengaruniakan Kerukunan ditengah Keberagaman sebagai satu persekutuan tubuh Kristus. Paulus meminta kepada etnik Yahudi untuk membuka diri bagi etnik lain, tidak diskriminatif,” kata Mumu.

Gbl. Fecky Mumu melanjutkan, perayaan HUT KGPM sidang Anugerah Malalayang ke-71 adalah moment strategis untuk hidup Rukun ditengah Keberagaman, meningkatkan Persaudaraan dalam Keberagaman, dan Perkokoh kebersamaan ditengah perbedaan berlandaskan kasih Allah.

“71 tahun menunjukan karaterisfik gereja yang semakin hari semakin dewasa dalam menjawab tugas dan panggilan Tuhan. 71 tahun berarti sifat dan sikap gereja yang telah mengalami kematangan iman dalam segala hal. Hidup Rukun ditengah Keberagaman,” ujar Mumu. (Jo)