Kabar-online, Manado- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Manado memastikan akan menerapkan program belajar semi Full Day School sesuai arahan Walikota Manado, Andrei Angouw. Program ini mengadopsi program Full Day School dari Kemendikbud namun disesuaikan dengan kebutuhan sekolah yang ada di Kota Manado.
Plt Kepala Dinas Dikbud Kota Manado, Steven Tumiwa MPd menjelaskan bahwa program penambahan jam yang akan diterapkan Pemkot Manado di sekolah-sekolah baik SD dan SMP, sejalan dengan program pembelajaran Kurikulum Merdeka.
“Itu relevan dengan Kurikulum Merdeka yang menuntut adanya penambahan jam di intrakulikuler, kokulikuler, ekstrakulikuler,” imbuhnya.
Tumiwa melanjutkan, penambahan jam ini nantinya diatur oleh masing-masing sekolah sesuai kebutuhan.
“Misalnya Sekolah A, penambahan jamnya di hari Senin, Rabu, Jumat, kemudian di sekolah lain di hari Senin, Selasa, Rabu. Jadi tergantung situasi, kondisi dan potensi di sekolah,” ujar Kadis.
Dia melanjutkan sebelum program ini diterapkan, pihaknya terlebih dulu akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Tapi kita akan lihat waktu yang pas, karena saat ini kita masih fokus pada situasi pasca bencana yang juga menimpa beberapa sekolah di Manado,” tandasnya.
Dalam konferensi pers awal tahun Pemerintah Kota Manado, belum lama ini, Walikota menjelaskan alasan Pemerintah Kota Manado akan menerapkan metode pembelajaran ini agar aktivitas siswa terkontrol oleh guru dan orang tua. Anak-anak tetap dalam pengawasan baik di sekolah maupun di rumah atau lingkungan bermain, sehingga potensi melakukan kegiatan-kegiatan bersifat negatif dapat diminimalisir.
“Supaya anak (siswa) ini dalam kontrol. Kontrol guru, dalam kontrol orang tua. Torang mau dia beraktivitas di sekolah dalam kontrol guru. Waktu pulang sore, orang tua so ada di rumah, orang tua pulang kerja, orang tua kontrol pa dia,” tukas Walikota kepada wartawan yang hadir dalam konferensi pers tersebut.
Redaksi