KPU Sulut dan Stakeholder Seriusi Pemutakhiran Data Pemilih Pengungsi Gunung Ruang

Kabar-online, Manado- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara menggelar rapat koordinasi pemutakhiran data pemilih khusus daerah bencana Gunung Ruang di Hotel Four Points Manado, Kamis (11/7/24).

Rakor ini dihadiri perwakilan masyarakat, PPS, Pantarlih Desa Laingpatehi dan Pumpente pengungsi daerah bencana Gunung Ruang.

Sebagai narasumber Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara, Ardiles Mewoh, Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara, Ferry Sangian, dan Asisten 1 Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Denni Mangala.

Anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara, Lanny Ointu yang membuka secara resmi kegiatan ini langsung menanyakan hal-hal terkait pelaksanaan pencoklitan kepada warga dua Desa terdampak bencana yang hadir dalam rapat tersebut.

Rapat koordinasi ini diselenggarakan untuk memastikan proses coklit dari para pengungsi gunung ruang telah berjalan dengan lancar dan untuk memastikan tidak ada data pengungsi yang terlewatkan dalam proses pendataan yang sedang berjalan ini.

Ferry Sangian memberikan arahan untuk benar-benar memastikan dengan teliti terkait data-data pemilih yang dinilai bisa berpotensi menjadi masalah dikemudian hari.

“Saat ini kita bersama-sama untuk memvalidasi data pemilih supaya tidak terlewat. Kalau satu dua orang mo terlewat nanti jadi ribut,” ucap dia.

Selanjutnya Denni Mangala menginformasikan bahwa akan dilakukan penghapusan dan penambahan dua desa yang sudah disepakati oleh pemerintah dari masing-masing daerah yang bersangkutan.

“Dua desa di pulau ruang ini sebagaimana penjelasan pak gubernur itu akan direlokasi di desa Modisi Bolmong Selatan. Kemudian pulau ruang itu sendiri ditetapkan sebagai kawasan konserfasi yang tidak bisa ada hunian lagi disitu. Nah, 2 bupati ini baik bupati sitaro maupun bupati bolsel, itu sudah sepakat dihadapan bapak gubernur, di Sitaro akan dihapus dua desa, sementara di Bolsel akan ditambahkan dua desa.” ujarnya.

Ardiles Mewoh juga menyampaikan akan berupaya melindungi hak pilih dari para pengungsi karena mereka bisa dikatakan sebagai pemilih yang hak pilihnya rentan.

“Kondisi ini membuat bapak/ibu sangat rentan untuk terganggu hak pilihnya, oleh karena itu kami memberikan perhatian khusus, dalam beberapa kesempatan kami mengingatkan teman-teman KPU supaya betul-betul melakukan tahapan pemutakhiran data pemilih ini dengan baik di daerah-daerah atau di tempat-tempat pengungsian” pungkasnya.

Acara ini juga menjadi wadah bagi para pengungsi Gunung Ruang untuk menyampaikan masukan serta mengajukan pertanyaan terkait proses pemilihan umum kepada narasumber yang hadir.

KPU Sulut berkomitmen untuk terus menjalin koordinasi dengan seluruh pihak terkait guna menyukseskan pemilu yang aman, adil, dan transparan di Sulawesi Utara.

Redaksi