Kabar-online, Manado- Dosen ASN Universitas Sam Ratulangi Manado mendorong terlaksananya Tukin (tunjangan kinerja) untuk semua dosen Kemdiktisaintek.
Wujud keseriusan para dosen Unsrat agar hal ini bisa terealisasi, disampaikan lewat forum Dialog Intelektual bertajuk “Tukin For All” yang digelar Gedung A Rektorat Unsrat Manado lantai IV, Jumat (24/1/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan Tim Penggerak Pemerhati Tukin Dosen Unsrat itu menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, FEB Unsrat, Dhullo Afandi,SE,Ak,MM, Dosen Fakultas Hukum Unsrat, Eugenius Paransi, SH, MH dan keynote, Dr Fatimah, S.Si, M.P serta peserta yakni dosen dari berbagai Fakultas.
Dialog ini menghasilkan rekomendasi, sebagai berikut:
– merekomendasikan kepada menteri untuk dapat merealisasikan tukin bagi seluruh dosen Indonesia.
– kepada menteri keuangan agar dapat menambah kuota anggaran untuk pembayaran tukin.
– mohon dukungan DPR RI untuk mewujudkan hak-hak dosen agar SDM bisa meningkat dalam membangun bangsa Indonesia kedepan.
– mendukung penerapan skema 3 untuk pembayaran tukin dosen.
Koordinator Tim Penggerak Pemerhati Tukin Dosen Unsrat, Dr Ir Adi Nelwan MT, menjelaskan hasil dari dialog ini pada umumnya para dosen menginginkan agar hak mereka dalam hal ini tunjangan kinerja bisa terpenuhi.
Selain itu, dari tiga skema yang dibuat Kemdiktisaintek untuk pembagian tukin, forum dialog mendukung penerapan skema yang ketiga.
“Kalo skema 3 semua dosen unsrat mendapat tunjangan kinerja, sedangkan perkembangan yang akan dipenuhi skema 1. Kalau skema 1, semua Dosen Unsrat tidak akan mendapat Tukin,” ujar Nelwan.
Dia melanjutkan, rekomendasi yang dihasilkan dalam dialog intelektual akan disampaikan kepada pimpinan pusat, baik Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
Sementara itu, Ir. Arthur Rumagit, ST, MT, PhD, selaku Pejuang Tunjangan Kinerja (Tukin) dari Unsrat, menekankan Dosen ASN Kemdiktisaintek berhak mendapat Tunjagan Kinerja (Tukin) sesuai dengan Peraturan dan Undang-undang Pemerintah.
“Tujuannya adalah mengapresiasi Dosen yang berimplikasi pada pengembangan SDM,” kata dia.
Dikutip dari media tempo.co, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyiapkan tiga skema pembagian tunjangan kinerja atau tukin untuk dosen dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang usai menghadiri rapat dengan Komisi X DPR RI.
Dia menjelaskan, skema pertama merupakan skema dengan jumlah anggaran Rp 2,8 triliun atau yang paling mendekati nominal yang disetujui Kementerian Keuangan, yakni sebesar Rp 2,5 triliun.
Dengan skema tersebut, prioritas pemberian tukin pada skema cukup ini diarahkan untuk dosen ASN di Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker). PTN jenis ini, kata dia, beroperasi sebagai satuan kerja di bawah naungan Kementerian dan Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) yang belum memiliki remunerasi.
Adapun remunerasi adalah penghasilan berupa gaji, tunjangan, bonus, dan insentif berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tingkat profesionalisme dosen terkait.
“Skema kedua itu lebih tinggi lagi (anggarannya),” kata Togar melanjutkan. Dana yang dianggarkan untuk skema kedua senilai Rp 3,6 triliun dan diprioritaskan untuk PTN Tasker serta PTN BLU yang sudah memiliki remunerasi. Namun, besarnya remunerasi itu masih di bawah besaran tunjangan kinerja.
Sementara itu, pembayaran tukin untuk skema ketiga memungkinkan seluruh dosen di Indonesia menerima tukin. Skema terakhir yang diusulkan Kemendiktisaintek ini menganggarkan dana senilai Rp 8,2 triliun.
“Nah yang ketiga, semua dapat. Semua dosen-dosen ASN kita, 81 ribu orang itu dapat Tukin,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI Lalu Hadrian Irfani mengonfirmasi jumlah anggaran tukin dosen yang disetujui Kementerian Keuangan sebesar Rp 2,5 triliun. Menurut dia, dengan anggaran tersebut, ada 33.957 dosen ASN yang akan menerima pembayaran tukin
“Bahwa Kementerian Keuangan, pemerintahan Pak Prabowo Subianto sudah menganggarkan Tukin tahun 2025 terbayarkan Rp2,5 triliun. Sebanyak 33.957 dosen kita yang akan dibayarkan Tukin,” kata dia, Kamis.
Redaksi