Kabar-online, Manado- Senin (30/01/2023), Walikota dan Wakil Walikota Manado, Andrei Angouw dan dr. Richard Sualang menggelar rapat evaluasi Penanggulangan Bencana diruang kerja Walikota.
Hadir dalam rapat evaluasi ini Sekretaris Daerah Kota, Dr. Micler C.S. Lakat S.H. M.H, Asisten I Drs. Heri Saptono, Asisten II Atto Bulo S.H.,M.M, Kadis Kominfo, Erwin Kontu S.H, Kadis PUPR, Johnny Suwu S.T, Kadis Perkim, Piter Eman S.T, Kadis DLH Franky Porawouw S.H, Kadishub, Jeffry Worang dan Kaban BPBD Kota Manado, Donald Sambuaga.
Walikota mengawali pembahasan soal kondisi lokasi dan pemukiman di Kota Manado ketika curah hujan tinggi pada 27 Januari 2023 yang beberapa lokasi terdampak banjir dan genangan air. Walikota juga menyampaikan soal kondisi beberapa pintu air di Kota Manado ketika ancaman banjir saat itu.
Selanjutnya Walikota dan Wakil Walikota mendengarkan beberapa informasi yang disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Manado, Donal Sambuaga terutama program BNPB Pusat ketika berkunjung ke daerah Sulut dan Kota Manado.
Ikut disampaikan Sambuaga tentang peralatan yang disediakan BPBD dan digunakan dalam penanggulangan Bencana saat 27 Januari tersebut. Demikian halnya soal tanggap darurat apakah perlu diperpanjang atau tidak termasuk penempatan transisi dararut 1-3 Bulan, asalkan Pemerintah Kota menyiapkan administrasi seperti Surat Keputusan tanggap darurat.
AA-RS ikut merespon program dan kebijakan dari BNPB tapi yang menjadi fokus Pemerintah Kota adalah bagaimana menyiapkan sarana penampungan bagi warga masyarakat yang terdampak bencana banjir, ancaman longsor dan sebagainya keperluan warga terdampak.
Sehingga itu dibahas juga soal perumahan di relokasi Pandu yang selama ini diperuntukkan untuk para pengungsi yang terdampak banjir sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini. Walikota berharap agar kondisi perumahan ini dapat diperbaiki ketika berkoordinasi dengan BNPB Pusat.
“Kita konsentrasi relokasi perumahan di Pandu yang selama ini sudah tersedia daripada pengadaan perumahan yang baru,” kata Walikota.
Bagi Walikota dan Wakil Walikota, kondisi relokasi perumahan Pandu ini yang diperbaiki infrastrukturnya seperti pengaspalan jalan pemukiman, perbaikan saluran air termasuk rumah-rumah yang akan diperbaiki dan lain-lain. Bahkan Pemerintah Kota akan meningkatkan status relokasi Pandu ini menjadi satu Kelurahan dengan langkah awal membentuk dua Lingkungan di relokasi ini.
“Lokasi awal atau tempat tinggal awal tidak bisa lagi ditinggali. Artinya harus ada pengawasan ketat agar mereka tidak kembali ketempat asal ini seperti di Mahawu. Hal ini sebab dilokasi Mahawu ini akan ada pembuatan tanggul dan pelebaran sungai untuk meminimalisir ancaman banjir ke warga kota Manado,” urai Walikota dan Wakil Walikota.
Pembahasan lebih lanjut melibatkan para Camat yang ada untuk identifikasi lokasi-lokasi yang terdampak parah saat ancaman banjir beberapa waktu lalu termasuk lokasi-lokasi longsor.
Kepada camat, Walikota berharap sistem penanganan sampah seperti SPA tidak terganggu. Soal mobil-mobil sampah yang ada di Kecamatan yang longgar atau dampaknya ringan dapat diperbantukan pada kecamatan-kecamatan yang dampaknya sangat besar. Walikota dan Wakil Walikota juga mewarning soal yang meminta sumbangan di jalan-jalan saat bencana agar dilarang.
Sekali lagi Walikota menyampaikan untuk identifikasi drainase-drainase yang mulai tertimbun atau terjadi pendangkalan sedimen, lumpur dan sampah-sampah.
Pasca banjir ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan dalam kaitan dengan normalisasi anak sungai, drainase dan saluran-saluran air. Memang terdapat beberapa lokasi yang drainasenya masih dalam perbaikan sehingga harus ditinjau lagi terutama parit yang belum terselesaikan untuk dilanjutkan perbaikan dan pembuatannya. Bendungan-bendungan kecil lyang ada di Kota Manado akan dibuat SOP terutama disekitar Embung (bendungan penampung air) yang ada di Kota Manado.
“Semua ini kita lakukan untuk kenyamanan masyarakat Kota Manado,” kunci Walikota dan Wakil Walikota.
Redaksi