Kabar-online, Manado- Pemerintah Kota Manado menurunkan dua alat berat dalam proses pengerukan anak sungai Tikala, Rabu (21/7/2021).
Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang didampingi Sekda Micler Lakat dan Kadis PUPR, John Suwu memantau langsung kegiatan pengerukan yang berhasil mengangkat berbagai jenis sampah dan lumpur ini.
Walikota bersama rombongan melihat langsung proses pembersihan dan pengerukan serta pelebaran sungai yang sedang dilakukan. Dilokasi ini memang sering terjadi luapan air kejalan sampai pom bensin hingga ke lapangan Tikala.
Kunjungan hari ini adalah lanjutan dari kunjungan-kunjungan sebelumnya Walikota yang mana saat itu Walikota Manado meninjau beberapa tempat dan lokasi jalan yang tergenang air.
Hujan berjam-jam membuat beberapa jalan di sekitar anak sungai Tikala tergenang air. Dari hasil kunjungan lapangan diketahui pula bahwa sebagian besar saluran air terutama parit dan drainase tidak mampu lagi menampung debet air yang cukup besar. Selain parit dan anak sungai mengecil, penyebab lainnya yakni sampah.
Keadaan inilah yang membuat air didalam parit dan drainase yang tersumbat bukan lagi melalui drainase dan parit tersebut tetapi keluar ke jalan di lorong-lorong dan menggenangi beberapa ruas jalan protokol.
Semua hasil dilapangan ini tentunya menjadi bagian kajian dan analisa dalam rangka pembuatan program penanggulangan banjir kedepan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, John Suwu juga menjelaskan alasan dilakukannya normalisasi anak sungai Tikala.
“Pengerukan anak sungai Tikala dilakukan dalam rangka normalisasi karena sudah padat lumpur dan menyempit,” ucap Suwu usai mendampingi turlap AA-RS dan Sekda.
Suwu menjelaskan, upaya normalisasi kali itu dilakukan dengan pendalaman dan pelebaran sehingga saat hujan, dapat banyak menampung air dan air juga mengalir lancar hingga dapat meminimalisasi genangan.
“Sesuai arahan dari Pak Walikota, bahwa untuk anak sungai yang melintas dari depan kantor Sat Pol PP Manado menuju ke Tikala Ares untuk dilakukan pengerukan.karena Sedimentasi tinggi mengurangi kedalaman air dalam sungai, bisa menyumbat aliran air,” ucap Suwu.
Redaksi