Kabar-Online.com, Jakarta- Kemendag RI menegaskan dukungan atas terbitnya Perpres 82/2020 yang isinya Membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Seperti diutarakan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, DR Jerry Sambuaga, tim ini akan mengefektifkan kerja pemerintah dalam melakukan mitigasi Kesehatan dan ekonomi yang saat ini tengah dilakukan.
Perpres itu sendiri memberikan mandat kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga akan memimpin 6 Wakil Ketua yang terdiri dari Menko MarVest, Menko Polhukam, Menko PMK, Menkeu, Menkes dan Mendagri.
Sedangkan untuk membantu mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Komite Kebijakan, maka ditugaskan Menteri BUMN, Erick Tohir sebagai Ketua Pelaksana.
“Sejak semula kami di Kemendag sudah menjadi bagian integral dalam mitigasi ekonomi. Jadi sebenarnya ini tinggal meningkatkan kinerja, sinergi dan koordinasi saja. Dengan adanya Perpres itu system dan mekanisme kerja kita yang sudah baik akan menjadi semakin baik. Saya optimis itu.” kata Jerry.
Menurut Wamendag, tugas pemulihan ekonomi sangat penting. Apalagi sudah ada banyak negara, termasuk Singapura yang mengklaim telah memasuki masa resesi. Indonesia menurutnya memang harus melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi dampak yang lebih dalam dari Covid-19.
Lanjut dikatakan Jerry, Kemendag terus meningkatkan kinerja perdagangan dengan standar yang makin aman.
“Ada beberapa fokus kita, baik itu di pasar rakyat, pasar modern maupun perdagangan luar negeri. Juga soal perjanjian internasional. Kita ingin memastikan semuanya bisa berjalan dengan baik dan lebih aman dari dampak penularan Covid-19.”
Lebih lanjut Jerry mengatakan bahwa beberapa indikator perdagangan menunjukkan indikasi yang positif.
“Jadi, misi Kemendag itu dalam Covid beberapa diantaranya adalah menjamin ketersediaan barang dan kestabilan harga. Nah, sampai saat ini tidak ada gejiolak harga yang begitu tajam dan berlarut-larut. Mungkin catatan kita yang utama kemarin adalah soal gula. Tapi syukur kita bisa mengatasinya,” jelasnya.
Jajaran Kemendag, menurut Jerry, berusaha mengimplementasikan arahan presiden agar semua kementerian bertindak di luar kebiasaan (extra ordinary). Situasi yang tidak normal dalam dunia perdagangan harus ditanggapi dengan langkah yang tidak biasa. Namun bagi Kemendag dan para stake holders, wabah ini juga seriing dianggap sebagai pembawa berkah tersembunyi, antara lain dalam mendorong transformasi mekanisme perdagangan.
” Kemendag sedang menggodok upaya digitalisasi pasar. Tentu ini bukan hanya soal sistem pembayatan tetapi juga berkaitan dengan sistem pembayaran itu sendiri dan sistem supporting perdagangan lain seperti dalam aspek logistik. Pandemi ini justru bosa menjadi katalisator untuk mempercepat proses itu.” Jelas Jerry.
Selain digitalisasi sistem perdagangan, Kemendag juga melihat wabah ini bisa mendorong potensi perdagangan baru yaitu produk-produk virtual seperti game atau aplikasi online. Ini bisa menjadi produk Indonesia yang suatu saat bisa diekspor. Karena sumber daya manusia Indonesia sangat besar dan kreatif, Jerry melihat potensi sektor ini juga sangat besar.
” Ini saatnya kita jadi pemain (dalam peoduk virtual). Saya yakin potensinya. Dan tugas kita untuk membina dan mengembangkan potensi itu,” tutupnya.
Redaksi