Wamendag Jerry Sambuaga Perjuangkan Ekspor Produk Berbasis Teknologi Buatan Indonesia

Kabar-online.com, Nasional- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga mengapresiasi dan bangga akan putra-putri bangsa yang memiliki memproduksi alat-alat simulasi yang berbasis teknologi tinggi.
Hal ini disampaikan Wamendag usai mengunjungi ke PT Alam Virtual (AVS), Selasa (4/8/2020). PT AVS merupakan produsen alat-alat simulator mulai dari simulator untuk pendidikan teknik dan kedokteran, video conference yang terjamin kerahasiaannya hingga simulator alat-alat militer seperti tank dan senjata.

“Ini menunjukkan bahwa kalau ada peluang dan kesempatan Bangsa Indonesia mampu kok menghasilkan produk berteknologi tinggi, tidak kalah dengan negara lain. Dan memang sudah saatnya produk-produk kita bukan lagi produk primer saja tetapi harus produk jadi dan produk-produk berbasis teknologi,” ujar Jerry.

Dalam kunjungan itu Direktur Utama AVS Destrian Agisni mengajak Wamendag untuk melihat sekaligus menjajal berbagai macam simulator yang dihasilkan. Selain itu, Wamendag juga meninjau proses pembuatan alat baik untuk hardware maupun softwarenya.

Destrian Agisni meminta kepada Wamendag agar ikut memfasilitasi upaya ekspor produk mereka. Selama ini ada beberapa produk yang telah menembus pasar asing, seperti produk simulator tank khusus yang dipakai oleh tentara Philipina. Tetapi, pemasaran yang lebih luas harus terus dilakukan agar bisa menjangkau bukan hanya ASEAN tetapi juga Asia bahkan hingga tingkat global.

Wamendag menyambut permintaan itu dan berjanji akan ikut mendorong agar jaringan pemasaran AVS terus meluas.

“Presiden telah mencanangkan peningkatan ekspor. Nah, produk yang mempunyai nilai tambah tinggi tentu akan mendapatkan prioritas utama. Produk berbasis teknologi ini kan secara nilai tambah sangat tinggi sekali dan itu akan memberikan kontribusi yang besar bagi bukan hanya nilai ekspor tetapi juga menguntungkan secara ekonomi dan politik dalam konteks perdagangan internasional,” jelas Sambuaga.

Jerry menyatakan bahwa selama ini banyak perjanjian perdagangan yang memberikan preferensi tarif bagi produk teknologi Indonesia. Ini misalnya ada di ketentuan AHKFTA dimana produk-produk telekomunikasi Indonesia diberikan tarif 0% di Hongkong.

“Nah, produk-produk seperti ini juga bisa menjadi salah satu jenis yang bisa didorong agar bisa masuk pasar negara lain dengan mekanisme perjanjian perdagangan. Kalau negara lain biasanya yang memasukkan produk berteknologi tinggi ke Indonesia, sekarang bisa dibalik, bahwa kita juga bisa.”

Lebih lanjut, menurut Wamendag menyatakan harapannya agar semakin banyak produsen menghasilkan produk yang berbasis teknologi. Wamendag melihat peluang itu mengingat anak-anak muda Indonesia yang punya intelektualitas dan kreatifitas yang tinggi.

Redaksi