Banjir di Manado Bisa Lebih Parah Jika Tak Ada Bendungan Kuwil, Ini Penjelasannya

Kabar-online, Manado- Direktur Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Ir Bob Arthur Lombogia, M. Si menjelaskan fungsi Bendungan Kuwil yang mampu mencegah banjir di Kota Manado, Jumat (27/1/2023) menjadi lebih parah.

Dia mengatakan ada enam sungai yang melewati Kota Manado yakni Sungai Bailang, Sungai Mahawu, Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Sario dan Sungai Malalayang. Dan dari enal sungai ini, area pelayanan dari Bendungan Kuwil adalah sungai Tondano dan sungai Tikala sebagai anak sungai Tondano. Dimana air dari sungai Tondano relatif tidak meluap, sementara di sungai Tikala hanya sedikit terjadi luapan air.

Ini bisa terjadi karena Bendungan Kuwil berhasil mereduksi air pada saat hujan di hari Jumat (27/1/2023) sampai 96 meter kubik per detik atau total 2,3 juta meter kubik. Sehingga mampu membantu meminimalisir terjadinya dampak banjir yang lebih parah.

“Bayangkan kalau 2,3 juta meter kubik itu tidak kita tahan di Bendungan Kuwil dan mengalir ke Kota Manado,” ucap Lombogia.

Selain itu dia memaparkan data bahwa saat banjir di Kota Manado yang terjadi tahun 2014 silam, curah hujannya 146-215 mm per hari. Sementara banjir yang terjadi pada 27 Januari 2023, curah hujannya 330 mm per hari.

“Artinya curah hujan yang terjadi saat ini jauh lebih tinggi dari curah hujan yang terjadi saat banjir di 2014,” jelasnya.

Perlu diketahui, banjir di area kecamatan Tuminting dan sekitarnya terjadi akibat luapan air sungai Bailang dan sungai Mahawu. Dua sungai ini tidak termasuk area pelayanan dari Bendungan Kuwil.

Dalam kunjungan di Kota Manado, Direktur Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Ir Bob Arthur Lombogia, M. Si bersama Walikota Manado, Andrei Angouw juga mendatangi Pasar Bersehati, Senin (30/1/2023). Di situ mereka meninjau rencana perbaikan yang akan dilakukan di area Pelabuhan Manado dan Pasar Bersehati.

Redaksi