Kabar-online, Sulaewsi Utara- Perdebatan tentang bolehkah anak-anak Tuhan terlibat politik?
Bolehkah Gereja bersuara tentang Politik? Hingga bolehkah hamba-hamba Tuhan menerangi dunia Politik? Masih selalu menjadi bahan perdebatan yang hangat.
Untuk itu menjelang hari pemungutan suara 14 Februari 2024, Greivance Gilbert Lumoindong (GGL) putra Pendeta Gilbert Lumoindong, Politisi muda PDIP, caleg DPRD Provinsi Sulut, dapil Minut-Bitung, berhasil berdialog Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Grei memberi pertanyaan tentang pandangan bahwa yang urus Politik tidak boleh urus agama, dan yang urus agama tidak boleh urus Politik. Olly Dondokambey yang juga Bendahara Umum DPP PDIP serta salah satu Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) itu menjawab lugas, bahwa tidak bisa orang bilang agama dan politik itu tidak bisa menyatu. Tapi perlu beriring sejalan bersama-sama, karena pada dasarnya kita sebagai Politisi, saya kira itu juga hampir sama kita sebagai petugas gereja atau pendeta untuk melayani masyarakat, karena kita harus memberikan suatu pelayanan yang terbaik dengan maksimal untuk Tuhan serta sesama.
Memang kadang-kadang orang suka beranggapan “ah Politik itu kotor”, menurut saya yang kotor adalah orangnya, bukan politiknya, karena dalam berpolitik, tujuannya sebenarnya sangat mulia, yaitu semua harus bertujuan untuk keadilan serta kesejahteraan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan yang tepat.
Kemudian beliau juga menegaskan: “Saya, sebagai Ketua, saya melayani, dan begitu juga saya sebagai Politisi, saya terus berjuang dan berusaha, melakukan hal-hal yang memang diajarkan oleh agama bagi saya, saya lakukan di dalam politik didasari takut akan Tuhan”.
Sebuah pelajaran berharga bagi GGL yang dalam perjuangannya tandem dengan politisi senior PDIP Wenny Lumentut, sebagai caleg DPR RI. Karena itu tidak lupa sebagai penutup Grei, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulut, yang putranya sedang mulai juga berjuang dalam dunia politik dengan menjadi caleg DPR RI dari Sulut Rio Dondokambey.
Redaksi