Keluarga adalah Harta yang Paling Berharga
Ada pendapat umum yang mengatakan untuk bisa sukses berkarier di dunia politik, keluarga akan menjadi korban. Dengan kata lain, sulit untuk bisa sukses kedua-duanya. Baik di keluarga maupun di politik. Tapi ada juga politisi yang menjadikan keluarga sebagai pijakan untuk bisa sukses melangkah di ranah politik.
“Keluarga adalah yang utama dan pertama. Karena keluarga adalah harta yang paling berharga. Tapi juga politisi adalah profesi luhur karena tujuanya untuk kepentingan orang banyak,” jelas Steven. Sebagai politisi, ia mengakui terus berusaha untuk menyeimbangkan kedua dunia tersebut.
Steven mengenang, di awal-awal ia terjun di dunia politik, keputusannya sempat dipertanyakan oleh sang isteri tercinta Devi Kartika Tanos. Devi-begitu biasa disapa-berprofesi sebagai dokter dan berkecimpung di dunia birokrat. Namun, tanpa kenal lelah, Steven terus meyakinkan pasangannya. Seiring berjalannya waktu, isterinya justru yang menjadi pilar yang menopang keputusannya untuk menjadi politisi.
Dunia politik boleh dikata cukup akrab dengan Devi. Kendati ayahnya berasal dari kalangan militer, tapi sang ayah juga pernah menduduki jabatan politik sebagai Ketua DPRD Sulut. Ayah Devi sebelum pensiun berpangkat brigadir jenderal TNI.
Pada tahun 2019, tepatnya 11 Juli keluarga Kandouw-Tanos merayakan HUT Perkawinan ke-20. Saat diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah dua kata, Steven-sapaan akrab Wakil Gubernur Sulut ini, sempat bernostalgia. Mengenang perjuangannya mempersunting mantan Noni Sulut sebagai pendamping hidup.
“Tidak gampang untuk meminang isteri saya. Tapi syukur, melalui perjuangan yang panjang dan tidak kenal lelah, akhirnya kami mendapat restu,” bebernya sambil tersenyum.
Pada kesempatan itu juga, ayah tiga orang anak ini sempat berkelakar. “Banyak yang bertanya kenapa berat badan saya sudah turun. Saya hanya sampaikan, sering dimarahi istri. Ini adalah kunci kalau suami ingin menurunkan badan,” kata ayah dari Ernesto, Abigail, dan Oswaldo ini sambil tertawa.
Steven bersyukur, ia bersama istri hingga saat ini mampu mampu menjaga keluarganya tetap dan makin harmonis. “Puji Tuhan, anak-anak semua dalam keadaan baik. Hormat kepada orang tua. Ernesto bisa menjadi polisi. Padahal banyak berpendapat anak seorang wagub siapa yang berani. Tapi bagi Ernesto, itu bukanlah pilihan. Dia berani dilatih keras dan didik agar semakin baik. Kita selalu berdoa, keluarga ini tetap dalam lindungan Tuhan,” ungkap dia.
“Bagai perahu,.. saya sema-sema kiri, istri saya sema-sema kanan. Dia membuat saya dan anak-anak diberkati Tuhan. Bayangkan kalau sebuah perahu, tak punya salah satu sema-sema. Apa jadinya ?,” katanya.
Diakui politisi yang pernah menjadi Ketua DPRD Sulut ini, rumah tangganya tak luput juga dari percekcokan. “Tak ada gading yang tak retak. Begitu juga keluarga saya. Tapi saya dan istri selalu mengedepankan dialog untuk menyelesaikan persoalan,” tukasnya.
Dia bersyukur, sang isteri bisa menjadi penyeimbang dan sekaligus pengontrol baginya selama berkiprah di dunia politik.
Di kesempatan lain, saat merayakan ulang tahunnya yang ke-50, Steven menyebut sang istri tercinta, sebagai pendamping setia sekaligus sosok penentu kesuksesannya. “Kuncinya setia pada Tuhan. Paling penting juga adalah rusuk kita, yakni istri yang selalu membantu, memberikan inspirasi serta mendampingi saya secara luar biasa,” terang Steven.
Baginya, keluarga yang baik dimulai dengan cinta, dibangun dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan.
Bersambung