Perayaan Imlek di Masa Pandemi, Sofyan Yosadi: Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Kabar-online, Manado- Perayaan tahun baru Imlek bagi umat Khonghucu adalah hari raya keagamaan. Hal tersebut merupakan perintah agama yang terdapat dalam kitab suci agama Khonghucu yakni Kitab Wu Jing dan kitab Si Shu. Tidak ada dalam kitab suci agama lain. Jadi bukan sekedar budaya Tionghoa semata.
Tahun baru Imlek bermakna suci bersujud kehadirat Huang Tian dan Para Shen Ming serta sujud laku bakti kepada leluhur.

Kewajiban menjalankan ibadah ritual keagamaan Khonghucu dalam rangka hari raya tahun baru Imlek dilaksanakan seminggu menjelang terus menerus hingga tahun baru dan puncaknya lima belas hari sesudah tahun baru Imlek yang disebut Capgomeh.
Tahun baru Imlek tahun ini adalah tahun 2572 Kongzili yang dihitung sejak usia kelahiran Nabi Kongzi tahun 551 sebelum Masehi ditambah tahun ini 2021 maka didapat angka 2572.

Tahun baru selayaknya dirayakan dengan penuh suka cita, sekaligus introspeksi diri bersyukur atas tahun yang telah lewat dan berdoa berharap semoga di tahun yang baru berkat melimpah, sehat dan bahagia serta semua harapan dapat terwujud.
Namun tahun baru Imlek 2572 Kongzili yang jatuh pada Jumat, tanggal 12 Februari 2021, sangat terasa perbedaannya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini karena pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia termasuk Sulawesi Utara

Wenshi (Ws) Sofyan Jimmy Yosadi, SH.

“Karena situasi pandemi maka kami Dewan Rohaniwan / Pimpinan Pusat MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) menyerukan bahwa ditengah pandemi global merebaknya virus Covid-19, kebiasaan kumpul keluarga besar makan bersama dan silaturahmi tidak diadakan termasuk ritual peribadatan di rumah ibadat Khonghucu baik Klenteng maupun Litang tidak dilaksanakan tidak boleh ada kerumunan. Ritual persembahyangan dilakukan di rumah saja. Tidak merayakan secara besar-besaran apalagi terkesan mewah ditengah kesusahan banyak orang akibat perekonomian memburuk bahkan banyak yang sedang menderita akibat bencana alam banjir, longsor, dan musibah lainnya,” ungkap Wenshi (Ws) Sofyan Jimmy Yosadi, SH, Dewan Rohaniwan / Pimpinan Pusat MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) yang juga Ketua Bidang Hukum MATAKIN seluruh Indonesia. Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Utara.

Dia melanjutkan, selayaknya umat Khonghucu berempati dan peduli dengan membantu sesama manusia apapun agamanya dan tidak membedakan etnis, ras golongan apapun.
Umat Khonghucu diwajibkan untuk senantiasa berdoa tiada henti agar pandemi segera berlalu.
“Umat Khonghucu wajib menunjukkan sebagai warga Negara Indonesia yang baik, warga masyarakat yang baik, mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi anjuran pemerintah dengan siap di vaksin serta saling bergotong royong menghadapi semua situasi.
Semoga tahun baru Imlek 2572 Kongzili membawa kedamaian dan harapan baru, semangat baru perubahan kearah yang lebih baik.
Selamat tahun baru Imlek 2572 Kongzili. Gong He Xin Xi, Wan Shi Ru Yi,” ucap Sofyan Yosadi.

Redaksi