Kabar-online.com, Manado- OVO dan Kementerian Perdagangan RI membawa inovasi cerdas guna menunjang perekonomian di Kota Manado dalam hal ini sektor perdagangan di Pasar Tradisional.
Presiden Direktur OVO Karaniya Dhamasaputra mengatakan, OVO, platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia, mempertegas komitmen untuk mendukung upaya Pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan melalui insiatif Digitalisasi Pasar Tradisional.
Melalui implementasi Quick Responce Code Indonesian Standart (QRIS) pelaku UMKM, khususnya pedagang Pasar Tradisional dapat melakukan transaksi minim kontak secara aman, nyaman dan praktis. Pasar tradisional sebagai salah satu pusat pergerakan ekonomi masyarakat, diharapkan terus menjalankan kegiatan dengan menjalankan protokol kesehatan secara patuh, termasuk dalam melakukan transaksi.
“Hal ini yang mendorong OVO bersama Kementerian Perdagangan melakukan digitalisasi di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara sekaligus mengajak pengguna dan pedagang pasar lebih akrab dengan transaksi nirsentuh melalui QRIS,” ungkap Karaniya.
Dijelaskan, sebagai aset strategis nasional, OVO terus berupaya melakukan inisiatif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Salah satu cara yang OVO lakukan adalah terus menerus mengedukasi, mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk mengadopsi pembayaran nirsentuh sebagai upaya menjaga protokol kesehatan.
Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen OVO dalam mendukung inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional yang diusung oleh Kementerian Perdagangan serta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, melalui implementasi QRIS di kalangan pelaku UMKM.
“Kami berharap di tengah kondisi ini konsumen dan pelaku UMKM dapat terus bertransaksi secara nyaman tanpa perlu melakukan kontak langsung. Tentu saja upaya ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk terus menstimulasi pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” tambah Karaniya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga berharap Kota Manado menjadi salah satu daerah percontohan dalam menjalankan program Digitalisasi Pasar Tradisional.
“Kita harus membiasakan pola hidup baru, perdagangan dijalankan tapi protokol kesehatan juga dijalankan,” ucap Wamendag Jerry Sambuaga.
OVO sendiri merupakan platform pembayaran digital, rewards dan layanan finansial terdepan di Indonesia. Kini, OVO telah hadir di 115 juta perangkat dan bisa digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta manajemen aset dari investasi. OVO diterima di lebih dari 373 kota di Indonesia dan kami berkomitmen untuk membangun perusahaan pembayaran dan teknologi finansiap terbesar di Indonesia.
Redaksi