Kabar-online, Manado- Badan Pusat Statistik merilis data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk 15 kabupaten kota di Sulut Tahun 2022.
Posisi teratas dengan PDRB tertinggi ditempati Kota Manado. Ibukota Provinsi Sulut yang dipimpin Andrei Angouw ini berada di peringkat 1 dengan PDRB Rp96,60 juta. Sedangkan terendah adalah Kabupaten Talaud. Kabupaten Talaud yang kini dipimpin Bupati Elly Engelbert Lasut itu paling buncit dengan PDRB Rp27,5 juta.
Tercatat, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Talaud hanya mencapai Rp25,7 juta. Jika dibagi 12 bulan, hanya 2,29 juta.
Data yang dibeber BPS mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan. Mengingat, PDRB merupakan ukuran tingkat pendapatan masyarakat. Sekaligus menjadi bahan evaluasi / indikator dalam kinerja pemerintah daerah.
“Artinya kepala daerah dan jajarannya betul betul ada kerja,” kata Barca Mohammad, Wakil Sekretaris SMSI Sulawesi Utara.
Menurutnya, salah satu keberhasilan kepala daerah, diukur dari kemakmuran atau tingkat kesejahteraan rakyatnya.
“Bagaimana bisa menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi, kalau income per kapita atau pendapatan setiap kepala keluarga sebulan hanya 2 juta-an,” ujarnya.
Diketahui, Kota Manado berada di ranking teratas. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Manado rata-rata Rp96.600.000. Atau per bulan Rp8.050.000. Ini pendapatan rata-rata. Jadi ada yang pendapatan keluarga di atas Rp8 juta, ada juga di bawah Rp8 juta.
Untuk provinsi Sulawesi Utara sendiri income per kapita 59,04 juta. Atau sekitar Rp4,9 juta per bulan rata-rata pendapatan setiap kepala keluarga.
Artinya, masih lebih banyak kabupaten/kota di Sulut yang income perkapitanya di bawah provinsi. Hanya tiga daerah tingkat dua yang di atas provinsi. Yakni Kota Manado, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Utara.
Kota Bitung sendiri Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita mencapai Rp89,7 juta. Nomor dua setelah Manado. Menyusul nomor tiga Kabupaten Minahasa Utara. PDRB Per Kapita Minut Rp75,1 juta.
Redaksi