Mor-HJP Bawa Semangat Kerukunan dan Toleransi di Festival Moon Cake

Kabar-online.com, Manado- Calon Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan beserta istri Imelda Bastiaan Markus beserta Calon Wakil Walikota Hanny Joost Pajouw juga istri Dayvi Pajouw Mailoor (2/10/20) malam, larut dalam kegembiraan Moon Cake Festival (Kue Bulan) atau Festival Bulan yang dilaksanakan umat Tri Dharma di Kota Manado. Mor-HJP yang dikenal santun dan merakyat ini membawa semangat kerukunan dan toleransi yang menjadi identitas dari Kota Manado.

Mereka berkunjung di 2 lokasi Tempat Ibadah Tri Dharma besar di Manado yaitu Klenteng Ban Hin Kiong dan Klenteng Kwan Kong.

Festival yang dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan 8 tahun Imlek sebenarnya jatuh pada 1 Oktober, kemarin. Namun seremonial perayaannya dipindahkan di 2 Oktober dengan beberapa pertimbangan.

“Acara festival ini pada tahun-tahun sebelumnya kami rayakan dengan meriah dan terdiri dari rangkaian termasuk Bazaar Kuliner. Namun untuk tahun ini kami melakukan penyesuaian dengan situasi Pandemi COVID-19 yang masih terus terjadi. ” papar Jemmy Binsar, Ketua Badan Pengurus TITD Ban Hin Kiong.

“Disebut Festival Bulan karena dirayakan pada hari di mana Bulan mencapai Purnama penuh, sebagai lambang tercapainya kesempurnaan Dewi Tan Im dalam kepercayaan kami. Perayaan ini sangat mirip dengan kegiatan Pengucapan Syukur yang ada di Minahasa. Karena kami juga bersyukur atas berkah Yang Mahakuasa dengan panen yang berlimpah untuk keluarga kami, ” lanjut Binsar.

Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw berbaur dengan umat Tri Dharma Kota Manado.

Kunjungan Mor HJP yang disertai oleh Wakil Ketua DPRD Manado Noortje Van Bone dan anggota DPRD Manado dari Partai Demokrat Lily Walanda, tentu melengkapi kegembiraan umat Tri Dharma yang sedang merayakan festival yang diwarnai dengan kue-kue berbentuk bulat dan aneka Kue Pia khas Festival Bulan.

“Malam ini kami menghadiri perayaan Festival Mooncake yang ada di 2 tempat ibadah. Memang kali ini tidak seperti biasanya karena kita sedang dalam keadaan Pandemi COVID-19. Karena itu saudara-saudara kita ini hanya datang berkumpul dalam jumlah sedikit yaitu para umat dan keluarga untuk sembahyang dan mengucap syukur. Kami sangat senang bisa berbaur bersama umat yang ada dan saling berbagi cerita. Harapan kami untuk tahun depan pandemi ini sudah selesai dan acara ini bisa dirayakan dengan meriah.” jelas Mor.

Redaksi