Kabar-online, Sulawesi Utara- Gubernur Sulawesi Utara, Prof DR (HC) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur, Drs Steven Kandouw (OD-SK) memiliki komitmen jelas dalam upaya penanganan stunting.
Ini yang dipertegas Wakil Gubernur Provinsi Sulut Steven Kandouw saat menghadiri Rakorev Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se-Sulut serta Pemberian Penghargaan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Hotel The Sentra Manado, Rabu (18/10/2023).
Dalam sambutannya, Wagub menyampaikan selamat kepada Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan dalam upaya penurunan stunting.
“Pertama kabupaten Sitaro, kedua Kabupaten Bolmut, ketiga Kabupaten Minut, Minahasa dan Kota Manado,” ungkap Kandouw.
Wagub mendorong daerah lain untuk juga menseriusi penanganan dan penurunan stunting.
“Tahun ini kita sudah turunkan tingkatan prevelensi stunting 20,5 persen. Dari segi tingkat regional kita paling rendah se Sulawesi apalagi nasional. Tapi ini jangan jadikan patokan untuk berpuas diri. Kita harus berikhtiar dan berupaya lebih turun lagi,” kata Wagub.
Pada kesempatan ini, Steven Kandouw juga menyinggung tentang climate change dan El-Nino yang dampaknya terasa di beberapa daerah di Sulut. Di antaranya Bitung, Minahasa dan Bolmong yang kurang lebih tiga bulan tidak mengalami hujan. Sehingga ketika dalam rapat pangan nasional didapati Sulut terjadi penurunan produksi pangan. Dimana daerah yang dua tiga kali panen sekarang tinggal satu kali. Bahkan ada yang tidak panen.
“Benang merah dengan itu pangan kurang sehingga indeks perkembangan harga kita naik juga. Kalau kita biarkan ini akan mempengaruhi inflasi kita. Walaupun sekarang inflasi masih terkendali. Ini gambaran menjadi kendala kita,” katanya.
Lebih lanjut, Wagub meminta agar proses indentifikasi dilakukan day by day kelahiran bayi dan ibu hamil, seeta langsung dilakukan penetrasi supaya ada perubahan.
“Selain indentifikasi dilakukan puskesmas dan pembantu puskesmas, kepala desa dan ibu PKK di desa kita berikan tambahan pekerjaan untuk melakukan indentifikasi bayi dan ibu hamil. Kalau dilakukan jelas seperti ini penetrasinya akan tepat,” kata Kandouw.
Wagub menyebutkan, catatan Bapeda semua anak Stunting 100 persen datang dari keluarga tidak mampu atau di bawah garis kemiskinan. “Menurut hemat saya lebih bagus supaya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Sama sama kita hilangkan stunting, tapi kita juga kurangi kemiskinan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, setiap Senin rapat kabinet ada tiga hal dibicarakan yaitu stunting, inflasi dan perdagangan orang.
“Pulang dari sini lakukan rapat indentifikasi. Kalau perlu setiap Senin kita hadir semua wakil kepala daerah mengikuti rapat kabinet supaya betul betul responsif,” pungkasnya.
Turut hadir Forkopimda Provinsi Sulut serta kepala daerah dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Sulut.
Redaksi